Sianne Avantie atau yang lebih dikenal dengan nama Anne Avantie telah banyak berkontribusi dalam dunia fashion. Wanita asal Indonesia ini merupakan desainer busana dan pelopor kebaya kontemporer di Indonesia. Berbagai hasil karyanya bahkan telah dilirik tidak hanya di Indonesia, namun juga dalam dunia internasional. Kisah inspiratif Anne Avantie akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.
Sebagai salah satu desainer, Anne berhasil membawa nama kebaya mendunia. Karya-karya kebayanya mempunyai gaya dan ciri khas tersendiri. Dalam setiap karya yang dihasilkannya, Anne menerapkan konsep kontemporer, yaitu menggabungkan unsur tradisional dengan unsur modern. Untuk mengetahui bagaimana Anne Avantie terjun ke dunia tata busana sampai melalui masa transisi, mari simak kisahnya dalam artikel berikut.
Daftar Isi
ToggleProfil Singkat Anne Avantie
Anne Avantie lahir di Kota Semarang pada tanggal 20 Mei 1964. Dia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dia menikah dengan Yoseph Henry dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Intan Avantie, Ernest Christoga Susilo, dan Ian Tadio Christoga Susilo. Anne Avantie merupakan sosok yang lembut, suka berbagi, dan tulus. Putrinya mengikuti jejaknya menjadi seorang desainer. Dia mengenyam pendidikan formal di sekolah mode Esmod.
Perjalanan dengan Ijazah SMP
Masa kecilnya banyak dihabiskan di Kota Solo. Anne kecil dikenal sebagai pribadi yang ceriwis dan percaya diri. Sejak Anne kecil, dia banyak dilibatkan oleh ibunya dalam mengerjakan pekerjaan seni kriya, kecantikan, dan cipta busana. Dia sudah tertarik dengan dunia kreatif sejak SMP. Mereka sering membuat kerajinan tangan bersama, seperti membuat rangkaian bunga, membuat pita rambut, dan membuat baju-baju boneka. Darah seninya mengalir dari ibunya.
Meskipun menjadi seorang perancang, Anne Avantie tidak pernah bersekolah di sekolah mode. Dia belajar tentang mode secara otodidak. Bahkan, dia hanya mengantongi ijazah SMP dan tidak cakap menggunakan bahasa asing. Meski tidak menempuh pendidikan tinggi, dia tidak menyerah dan terpuruk. Sebaliknya, dia terus berupaya hingga berhasil mewujudkan impiannya.
Memulai Karir dengan Dua Mesin Jahit
Anne Avantie telah menunjukkan ketertarikan dengan dunia fashion sejak kecil. Sewaktu masih kecil, dia sering terlibat dalam membuat kostum panggung untuk grup vokal dan tari di sekolah. Dia terlibat dalam berbagai ajang remaja di Solo sebagai pembuat kostum panggung. Anne memanfaatkan berbagai material dan mengolahnya menjadi kostum yang unik dan menarik. Dia menggunakan satin, renda, brokat, katun, dan beberapa tambahan material lainnya.
Lalu, dia mengawali karirnya sebagai desainer busana dengan bermodalkan dua mesin jahit di sebuah rumah kontrakan pada tahun 1989. Dia memberi tempat usahanya nama Griya Busana Permatasari. Di tempat itulah, dia banyak berkreasi dalam membuat kostum dan busana dengan hiasan payet.
Baca kisah serupa:
- Kisah Inspiratif: Yusuf Hamka, Dari Asongan Menjadi Pemilik Jalan
- Kisah Inspiratif: Chairul Tanjung, Si Anak Singkong
- Kisah Inspiratif: Windah Basudara, YouTuber Bocil Kematian
- Kisah Inspiratif: Ruben Onsu, Cleaning Service jadi Artis
Membuka Butik Pertama di Jakarta
Sampai tahun 2010, tercatat bahwa Anne Avantie memiliki dua butik yang terletak di Grand Indonesia dan Mall Kelapa Gading III LANTAI . Tidak hanya butik, dia juga mendirikan toko yang diberi nama Toko Pendopo. Toko ini menjual aneka produk seni yang dihasilkan oleh UMKM.
Meraih Puncak Kesuksesan Sebagai Desainer
Selama berkarir sebagai desainer, Anne Avantie pernah melakukan kolaborasi dengan Andiyanto, seorang pakar dunia kecantikan. Karena kegigihannya, akhirnya dia berhasil menjadi desainer dengan hasil karya yang mendunia.
Di bawah Batiken Anne Avantie’s ready to wear, Anne merilis koleksi pertamanya. Dengan sentuhan tangannya, batik dapat dikreasikan menjadi jaket, blouse, celana panjang, dress, rompi, rok cantik, dan sebagainya.
Dia merupakan desainer kebaya yang indah dengan gaya yang glamor, eksotis, dan elegan. Kebaya yang Anne ciptakan adalah kebaya asimetris dengan detail bordir, sulam, payet, renda, parel, dan monte. Dia memadupadankan warna dengan konsep. Terkadang, dia menciptakan paduan warna yang tidak lazim namun tetap serasi. Beragam desain kebaya yang dihasilkannya banyak disukai dan digemari oleh masyarakat.
Setiap hasil desainnya mempunyai beberapa ciri khas, seperti menggunakan beberapa corak batik. Dia memasarkan hasil karyanya di bawah manajemen PT Anne Avantie Indonesia. Hasil karyanya yang bersifat pribadi dipasarkan lewat dua butik yang dimilikinya. Sementara itu, proses produksinya dilakukan di Kota Semarang. Dia memilih kota ini karena kota ini merupakan kota domisilinya dan dia ingin memajukan UKM di kota tersebut.
Tangannya berhasil menghasilkan busana yang indah untuk sederet tokoh terkenal, seperti Susi Pudjiastuti, Agnez Mo, dan masih banyak lagi. Bahkan, karyanya pernah dipakai oleh Miss Universe 2019.Setelah melewati perjalanan yang panjang di dunia tata busana, pada tahun 2008, Anne Avantie mendapatkan penghargaan sebagai Wanita Indonesia Bisa. Jadi, untuk menjadi desainer yang sukses, dia harus melewati perjalanan yang tidak mudah.
Mengalami Masa Sulit Selama Pandemi Covid-19
Meskipun berhasil menjadi seorang perancang busana, Anne Avantie pernah mengalami masa sulit. Salah satunya saat terjadi pandemi Covid-19. Dia terpaksa harus menutup butik dan merumahkan ratusan karyawannya.
Namun, Anne Avantie tidak menyerah begitu saja. Dia menyesuaikan diri dengan situasi yang baru. Dia mengembangkan bisnisnya secara online dengan aktif di media sosial. Berdasarkan pengalaman yang dialaminya, dia mengingatkan untuk tidak gampang menyerah dan tidak berhenti untuk belajar agar bisa terus berkembang. Namun, pada akhirnya, setelah puluhan tahun berkarya di dunia fashion, dia memutuskan untuk berhenti di bidang tersebut dan beralih ke bidang kuliner.
Anne Avantie Meluncurkan Buku Biografi
Anne Avantie juga meluncurkan buku biografi dengan judul Avantie: Aku Anugerah & Kebaya. Buku ini ditulis oleh Alberthiene Endah. Selain itu, dia juga meluncurkan buku yang berjudul Anne Avantie: Inspirasi, Karya, & Cinta yang diterbitkan pada tahun 2015.
Memiliki Jiwa Sosial yang Tinggi dan Mendirikan Sebuah Yayasan
Selain itu, Anne Avantie juga mendirikan sebuah yayasan. Yayasan yang didirikannya memiliki tujuan untuk membantu anak-anak yang mengidap penyakit yang memerlukan penanganan darurat. Pelayanan operasi gratis ini diberikan kepada pasien-pasien tidak hanya di Jawa Tengah saja, namun juga sampai ke Ambon, Flores, Aceh, Nias, Papua, dan lain-lain.
Bahkan, pada saat pandemi Covid-19, Anne Avantie rela membagi-bagikan APD. Baginya, melakukan pekerjaan di bidang kemanusiaan ini tidak selalu berjalan sebagaimana mestinya. Namun, dia tidak berkecil hati dan tetap fokus melangkah.
Baca juga: Kisah Inspiratif: Susi Pudjiastuti, Sang Ratu Laut Indonesia
Melalui Masa Transisi dengan Menjalankan Usaha di Bidang Kuliner
Setelah melewati perjalanan yang panjang, dia harus melalui masa transisi. Anne Avantie beralih ke bidang yang lain dan melakukan sesuatu yang baru. Dia mulai aktif di bidang kuliner. Dia mendirikan D’Kamboja Heritage dan D’Blasteran Nostalgia Rasa.
Sekian kisah mengenai Anne Avantie, sosok wanita yang berhasil memperkenalkan kebaya di mata dunia. Jika Anda merasa kisah ini menarik dan informatif, silahkan bagikan artikel ini kepada teman-teman Anda dengan cara mengklik tombol share. Jika Anda memiliki pertanyaan, silahkan tulis pada kolom komentar.