10 Kata-Kata Sapardi Djoko Damono: Bijak dan Penuh Makna

10 Kata-Kata Sapardi Djoko Damono: Bijak dan Penuh Makna

Sapardi Djoko Damono adalah seorang pujangga, dosen, dan sastrawan yang kerap dipanggil dengan singkatan namanya, yaitu SDD. Puisi-puisi yang dibuatnya sederhana namun sarat akan makna. Bahkan, beberapa karya puisinya sangat terkenal di kalangan sastrawan dan masyarakat umum, seperti puisi yang berjudul “Aku Ingin”, “Pada Suatu Hari Nanti”, “Hujan Bulan Juni”, dan sebagainya. Puisi-puisi karyanya semakin terkenal setelah dibawakan dalam musikalisasi puisi di Universitas Indonesia.

Kegemarannya dalam dunia sastra diawali dengan menulis karya-karya yang diterbitkan di majalah-majalah. Sebagai seorang sastrawan dan pujangga, dia telah menerima banyak penghargaan, seperti SEA Write Award, Anugerah Puisi Putra, ASEAN Book Award, dan masih banyak lagi.

Sajak-sajak karya Sapardi sudah diterjemahkan ke banyak bahasa, termasuk ke dalam bahasa daerah. Selain menulis sajak, dia juga aktif menulis cerita pendek, esai, artikel, dan menerjemahkan berbagai karya yang ditulis oleh penulis asing.

Mengenal Lebih Dekat Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono merupakan anak pertama dari Saparian dan Sadyoko. Dia menghabiskan masa mudanya di Surakarta. Dia mengenyam pendidikan di SD Inpres Nagaraherang, SMP Negeri 2 Surakarta, SMA Negeri 2 Surakarta, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Indonesia. Di Universitas Gadjah Mada, dia mengambil jurusan Sastra Barat dengan bidang Bahasa Inggris sedangkan di Universitas Indonesia, dia mengambil program doktor di Fakultas Sastra.

Sapardi bekerja sebagai pengajar di IKIP Malang setelah lulus kuliah. Setelah pindah ke Jakarta, dia menerbitkan majalah sastra Horison. Tidak hanya majalah Horison saja, dia juga menjadi redaktur Majalah Ilmu-Ilmu Sastra Indonesia, Pembinaan Bahasa Indonesia, Kalam, dan Basis. Dia juga menjadi pengajar di Universitas Indonesia. Selain menjadi pengajar, dia juga sempat menjabat sebagai guru besar dan dekan di Universitas Indonesia. Pada tahun 2005, Sapardi menjadi pengajar di IKJ sambil tetap aktif menulis fiksi dan nonfiksi.

Sapardi Djoko Damono menikah dengan Wardiningsih. Mereka dikaruniai dua orang anak, satu orang putri dan satu orang putra. Karena mengalami penurunan fungsi orang tubuh dan mengalami pendarahan, dia meninggal dunia di Rumah Sakit EKA BSD pada tahun 2020.

10 Kata-Kata Bijak Sapardi Djoko Damono

Berikut ini adalah kumpulan kata-kata yang pernah disampaikan oleh Sapardi Djoko Damono.

1. Siapa pun Memiliki Kemampuan untuk Menyesuaikan Diri dengan Apa pun Selama Usahanya Dilandasi oleh Pengertian.

Kemampuan adaptasi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh manusia untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan mereka. Dapat beradaptasi, artinya dapat memberikan respon yang cepat terhadap perubahan.

2. Firdaus Adalah Tempat yang Sangat Indah.

Kata-kata ini dapat ditemukan di dalam buku yang berjudul Pengarang Telah Mati karya Sapardi. Menurutnya, Firdaus adalah tempat yang sangat indah. Sebab, tidak ada kesengsaraan, ketimpangan, kesedihan, dan kemelaratan di Firdaus.

3. Lepaskan Semua dari Pikiranmu, Garis Warna-Warni yang Silang-Menyilang yang Ada di Benakmu Itu.

Tanpa disadari, seringkali kita menambah beban yang tidak perlu dalam hidup dengan memikirkan banyak hal yang sebenarnya tidak perlu. Sehingga, hal-hal ini membuat kita stres dan merasa terbebani. Supaya tidak menjadi stres dan lebih rileks, kita perlu melepaskan beban tersebut dari pikiran kita.

Baca quotes lainnya:

4. Tuhan Merawat Segala yang Kita Kenal dan Juga yang Tidak.

Dalam puisinya, Sapardi juga pernah membahas tentang Tuhan. Dia menggambarkan Tuhan sebagai Pribadi yang baik dan selalu merawat ciptaan-Nya.

5. Aku Mencintaimu. Itu Sebabnya Aku Takkan Pernah Selesai Mendoakan Keselamatanmu.

Dalam salah satu puisinya, Sapardi menggambarkan bahwa rasa cinta dapat ditunjukkan dengan mendoakan keselamatan orang yang dicintainya.

6. Seorang Penyair Belajar dari Banyak Pihak: Keluarga, Penyair Lain, Kritikus, Teman, Pembaca, Tetangga, Masyarakat Luas, Koran, Televisi, dan Sebagainya

Dalam salah satu karya bukunya, pada bagian pengantar, Sapardi menulis bahwa seorang penyair perlu belajar dari banyak pihak. Itulah yang menjadi tanda bahwa penyair tidak hidup sendirian saja di dunia ini. Itulah pula yang menjadi tanda bahwa puisi yang ditulisnya memang benar-benar ada.

7. Barangkali Seluruh Hidupku adalah Sebuah Doa yang Panjang.

Dalam puisinya yang berjudul “Pada Suatu Malam”, Sapardi menulis kata-kata ini. Kata-kata ini menceritakan tentang seseorang yang berdoa dan merasa tenteram setelah berdoa.

8. Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana. Dengan Kata yang Tidak Sempat Diucapkan oleh Kayu Kepada Api yang Menjadikannya Abu.

Sapardi Djoko Damono sering menulis kata-kata puitis yang berkaitan dengan cinta. Salah satu contohnya adalah kata-kata ini. Lanjutan dari kata-kata ini adalah aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

9. Inti Kehidupan Itu Komunikasi dan Komunikasi Itu Inti Kehidupan.

Kata-kata ini bisa ditemukan dalam salah satu buku karya Sapardi. Manusia dapat berkomunikasi meskipun tidak bertatap muka, bahkan dari jarak yang jauh sekalipun. Contohnya, manusia bisa saling berkomunikasi lewat tulisan, seperti puisi.

10. Aku Hanya Akan Memperlakukan Orang Lain Sebagaimana Aku Ingin Diperlukan.

Kata-kata ini merupakan kutipan dari buku karya Sapardi yang berjudul Pada Suatu Hari Nanti. Kata-kata ini dapat dijadikan pedoman sewaktu melakukan interaksi dengan orang lain, baik dalam lingkungan keluarga, pekerjaan, pertemanan, maupun dalam kehidupan sehari-hari.Itulah kumpulan kata-kata Sapardi Djoko Damono. Manakah kata-kata yang menjadi favorit Anda? Jika Anda merasa artikel ini menarik dan informatif, mari bagikan artikel ini kepada teman-teman Anda dengan mengklik tombol share. Apakah ada pertanyaan yang ingin Anda sampaikan? Apabila ada, Anda bisa menulis pertanyaannya di kolom komentar.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan kisah inspiratif ini kepada temanmu

Cari Artikel Lainnya

Rekomendasi Artikel

Scroll to Top